Kenapa Pada Saat Makin Dewasa. Teman Semakin Berkurang?
FarronNews - Opini - Coba kamu pikir apa yang membedakan antara masa sekolah / kuliah dan masa kerja? apakah itu jumlah teman yang kamu punya? mungkin ini salah satu yang paling dominan dibandingkan yang lainnya. kalau kamu merasa mulai kehilangan teman pada saat lulus, itu hal yang sangat wajar. Banyak orang yang mengalami hal yang sama setelah bekerja atau menikah. Walaupun kamu bertemu temen kerja / pasanganmu setiap hari, kamu tidak akan bisa mendapatkan yang namanya persahabatan seperti yang kamu miliki dengan teman-teman pada saat kalian sekolah / kuliah.
Banyak orang bertanya kenapa sih kita sulit mendapatkan teman saat sudah dewasa? Disini akan terjawab pertanyaan tersebut dan juga memberikan saran menghadapi situasi yang tanpa disadari membuat kita kesepian ini.
1. Kehilangan Teman itu sangat wajar. Hidupmu Berjalan, Begitu juga dengan hidup Teman-temanmu.
Kehidupan Terus Berjalan |
Pernahkan kamu merasa kesepian jika teman-teman dekatmu semakin jarang membalas pesan atau call. Padahal, dulu kalian sering sekali melakukan kegiatan itu. Jangan pernah merasa kehilangan teman. Kamu tidak kehilangan teman koq, hanya saja hubungan kalian sudah tidak sama seperti dulu alias berubah.
Cepat atau lambat pasti ada waktu dimana kamu sangat membutuhkan teman bicara tapi temanmu sedang sibuk dengan kehidupannya. Ingatlah bahwa pada dasarnya kalian sedang mengalami proses yang sama. Saat ini mungkin temanmu sedang sibuk, tapi pasti ada juga waktu sebaliknya dimana kamu tidak bisa ada ketika mereka membutuhkan. Jangan biarkan ketidaksamaan waktu tersebut itu menjauhkan kalian. Cobalah untuk menghubungi temanmu duluan.
2. Kegagalan Dari Pertemanan Lampau Membuatmu Menjadi Was-Was Untuk Memulai Hubungan yang Baru.
Kita Semua Pernah Gagal |
Semakin bertambahnya usia, kamu juga sudah semakin banyak menikmati asam garam dunia. Kamu sudah mencapai banyak hal dalam hidup tetapi kamu juga sudah banyak mengalami kepedihan hidup seperti dikecewakan, dikhianati dan disakiti. Seringkali kepedihan hidup tersebut membuatmu takut untuk memulai hal yang terasa asing bagimu. Salah satunya seperti orang baru yang muncul.
Jangan biarkan kepedihan hidupmu menjadikanmu kesepian. Kamu pasti akan terus belajar sepanjang hidupmu. Ini mungkin tidak akan jadi yang terakhir kalinya kamu diperdayai orang. Justru dari situlah kamu akan belajar untuk dapat lebih baik menilai orang. Tapi jika kamu berhenti mencoba maka kamu tidak akan dapat pembelajaran apapun. Jika tidak belajar apapun dalam hidup, maka itu tanda kamu sama sekali tidak berkembang.
Menurut para ahli sosiologi bahwa terdapat tiga syarat utama untuk mendapatkan teman dekat : Kedekatan secara fisik, pengulangan dan interaksi yang tidak direncanakan. Semakin tua, ketiga persyaratan tersebuh memang akan semakin sulit untuk ditemui. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Jadi, di sela-sela kesibukanmu sempatkanlah bermain dengan teman-temanmu agar kamu tidak lupa rasanya menjadi muda.
3. Mengetahui Hidup Lebih Dalam Membuat Kalian Merasa Tidak Cocok Lagi.
Perbedaan Tentang Hidup |
Semakin dewasa dirimu bisa berarti namanya perubahan. Dulunya kamu tidak tahu apa-apa, sekarang jadi lebih berpengetahuan. Namun, kadang justru pengetahuan itu yang menciptakan jarak antara kamu dan teman-teman lama. Kamu bisa merasa tidak cocok lagi dengan mereka.
Jangan biarkan pencapaianmu dan cara pikirmu yang baru membuatmu kesepian. Buat apa lebih dewasa kalau tidak punya teman?
Jangan terlalu takut / was-was untuk memulai hubungan baru. Gunakan juga kebijaksaan kamu untuk memahami perubahan yang dialami teman-teman lamamu. Walaupun sekarang kalian sudah berbeda, ingatlah kebersamaan dan segala memori yang kalian lalui. Kalian juga bisa selalu bernostalgia dan berhenti sejenak dari kesibukan masing-masing.
4. Kesibukan Membuatmu Tidak Sempat Punya Pergaulan
Kesibukanmu |
Sebagai orang dewasa, banyak kewajiban yang kamu miliki seperti pekerjaan yang menghabiskan hampir semua waktu dan konsentrasimu. atau juga kamu telah bertemu dengan belahan jiwa atau bahkan sudah memiliki si kecil. di sela kesibukan tersebut, waktu luang yang ada sering sekali dimanfaatkan untuk beristirahat.
Ampir tak ada lagi waktu untuk sekedar menghubungi teman lama. Apalagi menjalin perkawanan baru. Ketika rutinitas menguasai hari-harimu, cobalah mengakalinya dengan mencari celah lewat jejaring yang kini jadi pusat hidupmu. Bisa lewat pasangan, orang tua bahkan anak.
Ingatlah bahwa sebahagia apapun keluargamu, memiliki teman untuk berbagi itu sangatlah penting. Kamu perlu memiliki perspektif lain di luar pasangan dan keluargamu untuk meraih keseimbangan dalam hidupmu.
5. Bisa Jadi, Kalian Menjauh Karena Batasan yang Diciptakan Pasangan
Menjauh Karena Pasangan |
Tidak semua dari kita beruntung memiliki pasangan yang bisa berhubungan baik dengan teman-teman kita. Seringkali kamu dan pasanganmu datang dari latar belakang yang berbeda. Teman-teman kalian pun sama sekali berbeda. Idealnya, kamu bisa saling mengenalkan lingkungan masing-masing. Tapi realitanya, perbedaan ini justru seringkali menimbulkan konflik. Tidak jarang, kamu harus memilih antara temanmu atau pasanganmu.
Pengertian adalah kunci. Sebelum memutuskan untuk memutus salah satu hubungan, ingatlah bahwa keduanya berharga bagimu. Pastikan pasangan dan teman-temanmu memahaminya. Jika mereka memang benar-benar menyayangimu, mereka pasti akan berusaha keras untuk mengerti. Percayalah jika kamu sudah bersungguh-sungguh berusaha. Jika mereka masih tidak bisa menerima, mungkin kamu harus mempertanyakan kembali alasanmu untuk tetap bersama salah satu dari mereka.
6. Pergeseran Prioritas dalam Hidupmu Menciptakan Jarak
Prioritas Hidup |
Prioritasmu akan terus berubah seiring waktu. Masa remajamu habis untuk berteman dan bermain, dan sekarang kamu fokus berkarir serta membangun keluarga. Tidak apa-apa. Tapi itu bukan berarti kamu harus kehilangan teman dan ikatan yang selama ini kamu miliki. Jangan puas dengan pola pikir bahwa kamu tidak lagi memerlukan teman ketika kamu sudah memiliki keluarga.
Keluarga memang akan selalu menempati tempat teratas dalam hidupmu. Tapi mereka bukan satu-satunya. Justru untuk menjadi istri atau suami yang baik, kamu memerlukan saran dan bimbingan teman-temanmu.
Jadi, jangan abaikan temanmu hanya karena kamu sudah merasa cukup dengan keluarga bahagiamu. Luangkanlah sedikit waktu untuk menjadi teman yang baik. Semakin banyak orang di dalam kehidupanmu, semakin kayalah kepribadianmu juga.
7. “Ah, Masih Terhubung Kok di Jejaring Sosial.” Tapi, Hubungan itu Ya Hanya Sebatas Jejaring Sosial Saja
Sosial Media |
Kita sudah terbiasa mengandalkan media sosial untuk berhubungan satu sama lain. Di satu sisi hal tersebut sangat menguntungkan. Kita dapat selalu terhubung dengan sahabat lama kita walaupun mereka sudah kuliah atau bekerja di kota lain. Tapi di sisi lain, cara komunikasi ini juga bisa merugikan.
Kicau dan celoteh mereka yang sebenarnya satu arah membuat kamu merasa masih terhubung dengan mereka. Padahal jika mau jujur, kehidupan kalian di dunia nyata sudah sama sekali tak pernah bersinggungan. Tidak ada yang salah dalam hal ini. Kehidupan hanya sedang berjalan, dan meninggalkan kamu dan ikatan perkawanan yang dulu di belakang.
Bukan berarti kamu harus stop saling menyapa di jejaring sosial, ya. Tetaplah bangun hubungan dan silaturahmi dengan kawan-kawan lamamu. Tapi, jangan jadi menutup diri pada orang-orang baru yang bisa jadi kawan baru di kehidupanmu. Sesekali tinggalkan ponselmu di rumah, langkahkan kaki ke tempat di mana kamu bisa bertemu komunitas baru, dan jalinlah pertemanan yang sebenarnya.
Tidak ada komentar